web counter

Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat

Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat

mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat ​

1. mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat ​


Jawaban:orientasi,rangakaian peristiwa,kompilikasi,resolusi

Penjelasan:


2. Mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat


Cerita "Pohon Keramat" karya Yus R Ismail merupakan salah sau cerita yang pernah dimuat dalam harian Kompas. Cerita ini masih dapat dikategorikan sebagai cerpen karena dua alasan. Pertama, cerpen ini ditulis dengan menggunakan tidak lebih dari 10.000 kata. Kedua, cerpen ini berfokus pada satu obyek utama. Pada cerita ini, yang menjadi obyek utama adalah sebuah pohon trembesi di desa Kalidoso. Meski terkesan sederhana, namun cerpen ini nyatanya ditulis sebagai kritik kepada pemerintahan kala itu yang terkesan tidak mau membantu masyarakat jika tidak mendukung partai yang berkuasa.


Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mengidentifikasi struktur cerpen tersebut. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini.


Abstrak

Desa Kalidoso yang terletak sepuluh kilometer dari jalan raya antara Solo dan Purwodadi itu bagaikan sebuah oase yang cukup luas. Sekelilingnya adalah perbukitan kapur yang tandus, tetapi subur bagi pohon jati, sehingga desa itu dilingkari oleh hutan jati. Seperti oase, karena hanya desa itulah yang rimbun dengan berbagai tanaman tahunan, terutama buah-buahan seperti mangga, jambu, nangka, belimbing, dan paling banyak tumbuh pohon melinjo yang menjadi bahan baku kerajinan emping melinjo di daerah itu. Rumput pun bisa tumbuh di daerah itu sehingga penduduknya bisa memelihara sapi dan kambing. Berbeda dengan desa-desa lain di sekitarnya, yang penduduknya beragama Islam santri, desa Kalidoso itu berpenduduk abangan dan masih percaya pada adanya roh yang menghuni benda-benda. Namun, di antara penduduk desa ini terdapat pula pemeluk Islam yang taat, bahkan bisa dibilang fanatik. ...


Orientasi

Di desa itu terdapat pula sebuah kebun buah-buahan milik desa. Di pinggiran pohon-pohon itu tumbuh sebuah pohon trembesi besar yang telah tua, barangkali ratusan tahun umurnya dan karena itu sangat rimbun. Saking besarnya, pohon itu dipercaya sebagai angker yang dihuni oleh roh-roh. Hanya saja tanah di bawah pohon itu sering kotor karena daun-daun yang gugur dan karena itu setiap kali perlu dibersihkan. Di dekat pohon itu terdapat mata air yang jernih airnya sehingga dipakai oleh penduduk sebagai air minum. Pemerintah desa telah membuat sebuah kolam sederhana yang menampung air itu dan penduduk desa bebas mengambilnya. Bahkan, di dekat kolam air itu didirikan kamar mandi dan kakus sederhana tak beratap, terbuat hanya dari anyaman batang bambu dan kayu. Tetapi, para perempuan suka mandi langsung di dekat kolam itu dengan hanya mengenakan kain saja sehingga merupakan pemandangan menarik bagi lelaki. Pagi dan sore selalu ramai dengan orang mandi. Biasanya perempuan lebih awal mandinya ketika pagi masih agak gelap. Baru agak siangnya datang para lelaki untuk mandi.


Komplikasi

Ketika telah berumur empat puluh tahunan, Parto melakukan kegiatan yang mengundang perhatian seluruh penduduk desa. Ia setiap malam melakukan semadi atau bertapa, dengan cara duduk bersimpuh di antara dua batu besar yang menonjol di bawah pohon itu, walaupun agak jauh dari batangnya. Pada waktu siang, setelah memeriksa dan membersihkan kebun, yang dibantu oleh istrinya, Pak Parto melakukan praktik pijat. Rupanya ia pernah belajar pijat-memijat pada seorang tukang pijat terkenal di daerah hutan jati antara Purwodadi dan Pati yang terkenal dengan kegiatan kebatinan dan perdukunannya itu. Rupanya kegiatan pijat yang dilakukan di atas tikar pandan di bawah pohon trembesi yang rindang sejuk dan nyaman itu makin ramai. Istrinya ikut pula memijat. Banyak orang dengan berbagai penyakit meminta terapi pada Parto. Mungkin untuk memberi sugesti kepada langganan pijatnya, ia selalu memberikan sebotol kecil air yang diambil dari mata air itu setelah diberi mantra olehnya. Inilah yang menyebabkan maka Parto akhirnya disebut sebagai dukun, dan ia tidak keberatan dengan sebutan magis itu. Tentu saja dengan mengatakan bahwa air dari mata air itu berkhasiat tinggi, bukan sembarang air.

...


Evaluasi

“Cara memberantas TBC satu-satunya adalah menebang pohon trembesi itu. Kalau tak ada pohon yang dianggap keramat, si Parto itu tak akan melanjutkan praktik perdukunannya,” kata Thohir dengan nada ketus.

...


Resolusi

Dengan rubuhnya pohon itu dan akar-akarnya pun dicabut dan dibawa dengan sebuah truk oleh pemborong. Pemborong Thohir pada gilirannya melaksanakan tugasnya, mula-mula membangun masjid, kemudian MCK, dan gedung puskesmas. Masjid didirikan persis di atas tempat yang dulu ditumbuhi pohon trembesi itu. Dalam tempo hanya enam bulan, seluruh bangunan itu selesai.


Koda

“Jangan menuduh atau menghina saya tidak becus membangun ya. Mungkin saja roh-roh jahat telah menyabot bangunan saya,” jawabnya sambil tertawa keras.


Contoh lain: brainly.co.id/tugas/9730995


Simpulan:

Cerpen "pohon keramat" terdiri atas struktur abstrak, orientasi, komplikasi,  evaluasi, resolusi, dan koda.


Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Kategori: Sastra

Kode kategori: 8.1.1

Kata kunci: cerpen, pohon keramat, struktur


3. identifikasi struktur cerpen pohon keramat!!​


Jawaban:

identifikasi struktur cerpen pohon keramat :

Jayasakti yang berjuang sendirian melawan Belanda dan kemudian bersemedi di Gunung Beser hingga menjadi pohon yang harum baunya.Tidak ada seorang pun yang berani masuk ke hutan Gunung Beser,Penduduk takut mengganggu ketenangan Gunung Beser.Kenangan Saya ketika berumur 5 tahun mengenai Gunung Beser.

Penjelasan:    

semoga membantu ^_^


4. apa struktur orientasi cerpen pohon keramat​


Jawaban:

orientasi: di sebelah barat kampong ada begitu gunung yang tidak besar

Penjelasan:

maap kalo suka bwner


5. Mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat halaman 63 sampai 75


Jawaban:

maaf ini cerita ny dimna


6. mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat ( gunung beser) orientasi,rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi


Mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat ( gunung beser)   orientasi,rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusiJawabanPendahuluan

Orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi merupakan struktur yang dapat kita temukan pada cerpen. Orientasi berfungsi layaknya pendahuluan, menyajikan secercah informasi awal tentang latar, tokoh, hingga konflik yang terdapat pada cerita. Rangkaian peristiwa menyajikan urutan peristiwa yang terjadi pada teks. Adapun komplikasi merupakan momen ketika tokoh dalam cerita mengalam konflik. Sementara itu, resolusi merupakan momen ketika para tokoh yang mengalami konflik berhasil memperoleh solusi atas konflik yang mereka alami.


Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mengidentifikasi struktur cerpen yang berjudul "Hilangnya Keramat Gunung Beser" atau yang dahulu berjudul "Pohon Keramat" karya Yus R. Ismail.

Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Hilangnya Keramat Gunung Beser

(orientasi)

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.


Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.


(rangkaian peristiwa)

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.


Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.


Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.


Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.


Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

...


(komplikasi)

Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.

Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.  


(resolusi)

Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak sepuas-puasnya.


Kesimpulan

Orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi merupakan struktur yang terdapat pada cerpen.


Pelajari lebih lanjut

Materi struktur cerpen: https://brainly.co.id/tugas/934473

Detil jawabanKelas: VIIIMata pelajaran: Bahasa IndonesiaKategori: Membaca cerpenKode kategori: 8.1.5Kata kunci: struktur cerpen

7. apa struktur cerpen pohon keramat​


Jawaban:

Struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.


8. struktur isi cerpen " pohon keramat"


Unsur Intrinsik Pohon Keramat



• Tema : Modernisasi Keadaan Penduduk



• Amanat : Kita tidak boleh menyekutukan Allah Swt. atau percaya dengan hal2 yang berbau mistis. Kita juga harus menjaga dan melestarikan alam, sehingga alam mau bersahabat dengan kita.



• Alur : Campuran (maju dan mundur)



• Tokoh dan karakter :


* Mbah Jayasakti : pemberani dan tidak mementingkan dirinya sendiri.


* Pasukan Belanda dan centeng² demang : tidak menyerah.


* Penduduk desa : jahiliyah/ percaya dengan hal² mistis.


* Kakek : pemberani, bijaksana, dan suka menolong.


* Para penggerak pembangunan : pintar tp sebenarnya bodoh, egois.


* penduduk kota : pemalas.



• Latar :


tempat : kampung, gunung beser, kaki gunung, rumah kakek, dan sawah.


waktu : malam hari, pagi hari, sore hari, dan waktu panen.


suasana : sejuk, asri, damai, rukun, senang, san terusik.



• Sudut Pandang : sudut pandang pertama : aku.



• Bahasa : bahasanya mudah dipahami, jelas, dan kalimatnya sudah efektif.



*semoga membantu


*maaf ya kalo salah




Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/17717961#readmore


9. Bagaimana menyipulkan struktur cerpen pohon keramat


Menyipulkan struktur cerpen “pohon keramat”

Jawab: Orientasi: paragraf 1-3

Rangkaian Peristiwa: paragraf 4-13

Komplikasi: 14 - 31

Penjelasan Dengan langkah-langkah :

Maaf Kalo Tidak ada Cerpen nya karna lumayan panjang cerita “Pohon Keramat ”

Semoga membantu ##

10. Mengidentifikasi struktur cerpen "pohon keramat"


Jawaban:

Mengidentifikasi Struktur Cerpen “Pohon Keramat ”

Untuk mengetahui struktur teks cerpen, perlu melakukan identifikasi. Cara yang paling mudah adalah dengan beri keterangan isi setiap paragraf. Dalam hal ini cerpen Pohon Keramat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran alur cerita.

ISI CERPEN:

Di sebelah barat kampung ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya Gunung Beser.

Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek “Pohon Keramat”

Salah satu cara untuk menelaah strukutr cerpen adalah dengan mengidentifikasi yang ada dalam cerpen tersebut. Seperti halnya jenis teks narasi lainnya, teks cerita pendek atau cerpen juga memiliki empat struktur teks yaitu:

Orientasi

Rangkaian Peristiwa

Komplikasi

Resolusi

Dalam struktur teks cerita pendek atau cerpen, orientasi berupa penentuan peristiwa, mencipatakan gambaran visual latar, suasana atau atmosfer, dan waktu pengisahan. Juga berisi tentang pengenalan karakter.

Rangkaian peristiwa adalah perpaduan beberapa peristiwa yang terjadi sampai mengarah ke permasalahan yang semakin rumit.

Komplikasi adalah konflik atau masalah yang memengaruhi latar waktu dan karakter. Dalam bagian komplikasi tokoh utama menjelang memberikan solusi.

Resolusi pada struktur teks cerita pendek berisi tentang jalan keluar atau solusi untuk masalah yang dihadapi dalam cerita. Dalam bagian ini, juga berupa cara pengarang mengakhiri cerita.

Penjelasan dengan langkah-langkah :

Maaf kalo salah Kalo membantu Terimakasih #

11. struktur cerpen pohon keramat​


SEMOGA MEMBANTU

MAAF KLO SALAH YA


12. identifikasikan struktur cerpen " pohon keramat" Kls 9 bahasa Indonesia


"Pohon Keramat" merupakan salah satu contoh cerpen yang dapat kita temukan dalam dunia sastra Indonesia. Cerita ini masih tergolong cerpen karena dua alasan. Pertama, cerita ini ditulis dengan tidak lebih dari 10.000 kata. Kedua, cerita ini berfokus pada satu obyek. Dalam hal ini, obyek yang dijadikan fokus utama adalah pohon trembesi yang terletak di pinggir kebun buah-buahan yang berada di Desa Kalidoso.



Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari tahu struktur cerpen tersebut.


Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini.



Abstrak


Desa Kalidoso yang terletak sepuluh kilometer dari jalan raya antara Solo dan Purwodadi itu bagaikan sebuah oase yang cukup luas. Sekelilingnya adalah perbukitan kapur yang tandus, tetapi subur bagi pohon jati, sehingga desa itu dilingkari oleh hutan jati. Seperti oase, karena hanya desa itulah yang rimbun dengan berbagai tanaman tahunan, terutama buah-buahan seperti mangga, jambu, nangka, belimbing, dan paling banyak tumbuh pohon melinjo yang menjadi bahan baku kerajinan emping melinjo di daerah itu. Rumput pun bisa tumbuh di daerah itu sehingga penduduknya bisa memelihara sapi dan kambing. Berbeda dengan desa-desa lain di sekitarnya, yang penduduknya beragama Islam santri, desa Kalidoso itu berpenduduk abangan dan masih percaya pada adanya roh yang menghuni benda-benda. Namun, di antara penduduk desa ini terdapat pula pemeluk Islam yang taat, bahkan bisa dibilang fanatik. ...




Orientasi


Di desa itu terdapat pula sebuah kebun buah-buahan milik desa. Di pinggiran pohon-pohon itu tumbuh sebuah pohon trembesi besar yang telah tua, barangkali ratusan tahun umurnya dan karena itu sangat rimbun. Saking besarnya, pohon itu dipercaya sebagai angker yang dihuni oleh roh-roh. Hanya saja tanah di bawah pohon itu sering kotor karena daun-daun yang gugur dan karena itu setiap kali perlu dibersihkan. Di dekat pohon itu terdapat mata air yang jernih airnya sehingga dipakai oleh penduduk sebagai air minum. Pemerintah desa telah membuat sebuah kolam sederhana yang menampung air itu dan penduduk desa bebas mengambilnya. Bahkan, di dekat kolam air itu didirikan kamar mandi dan kakus sederhana tak beratap, terbuat hanya dari anyaman batang bambu dan kayu. Tetapi, para perempuan suka mandi langsung di dekat kolam itu dengan hanya mengenakan kain saja sehingga merupakan pemandangan menarik bagi lelaki. Pagi dan sore selalu ramai dengan orang mandi. Biasanya perempuan lebih awal mandinya ketika pagi masih agak gelap. Baru agak siangnya datang para lelaki untuk mandi.



Komplikasi


Ketika telah berumur empat puluh tahunan, Parto melakukan kegiatan yang mengundang perhatian seluruh penduduk desa. Ia setiap malam melakukan semadi atau bertapa, dengan cara duduk bersimpuh di antara dua batu besar yang menonjol di bawah pohon itu, walaupun agak jauh dari batangnya. Pada waktu siang, setelah memeriksa dan membersihkan kebun, yang dibantu oleh istrinya, Pak Parto melakukan praktik pijat. Rupanya ia pernah belajar pijat-memijat pada seorang tukang pijat terkenal di daerah hutan jati antara Purwodadi dan Pati yang terkenal dengan kegiatan kebatinan dan perdukunannya itu. Rupanya kegiatan pijat yang dilakukan di atas tikar pandan di bawah pohon trembesi yang rindang sejuk dan nyaman itu makin ramai. Istrinya ikut pula memijat. Banyak orang dengan berbagai penyakit meminta terapi pada Parto. Mungkin untuk memberi sugesti kepada langganan pijatnya, ia selalu memberikan sebotol kecil air yang diambil dari mata air itu setelah diberi mantra olehnya. Inilah yang menyebabkan maka Parto akhirnya disebut sebagai dukun, dan ia tidak keberatan dengan sebutan magis itu. Tentu saja dengan mengatakan bahwa air dari mata air itu berkhasiat tinggi, bukan sembarang air.


...



Evaluasi


“Cara memberantas TBC satu-satunya adalah menebang pohon trembesi itu. Kalau tak ada pohon yang dianggap keramat, si Parto itu tak akan melanjutkan praktik perdukunannya,” kata Thohir dengan nada ketus.


...



Resolusi


Dengan rubuhnya pohon itu dan akar-akarnya pun dicabut dan dibawa dengan sebuah truk oleh pemborong. Pemborong Thohir pada gilirannya melaksanakan tugasnya, mula-mula membangun masjid, kemudian MCK, dan gedung puskesmas. Masjid didirikan persis di atas tempat yang dulu ditumbuhi pohon trembesi itu. Dalam tempo hanya enam bulan, seluruh bangunan itu selesai.



Koda


“Jangan menuduh atau menghina saya tidak becus membangun ya. Mungkin saja roh-roh jahat telah menyabot bangunan saya,” jawabnya sambil tertawa keras.






13. Struktur cerpen pohon keramat


orientasi, komplikasi, resolusi, koda

14. Struktur cerpen pohon keramat


Jawaban:

1.Orientasi : Terdapat pada paragraf 1 hingga 4 karena berisi tentang pengenalan peristiwa dan latar tempat dan waktu.

2.Rangkaian peristiwa: Terdapat pada paragrap 5 hingga 6 karena berisi tentang sejumlah peristiwa yang terjadi di kampung yang ada di kaki gunung.

3.Kompilasi : Terdapat pada paragraf 17 hingga 38 karena berisi tentang konflik atau klimaks masalah dari cerpen Pohon Keramat.

4 Resolusi: Terdapat pada paragraf 39 atau terletak di akhir cerpen.

Penjelasan:

semoga membantu


15. struktur teks cerpen pohon keramat


orientasi,rangkaian peristiwa,komplikasi,resolusi
maaf kalo salah

16. mengindenfikasi struktur cerpen pohon keramat​


Jawaban:

bentuk pohon keramat seperti pohon biasa

Penjelasan:

pohon keramat memiliki cerita atau kisah HORROR

jadi ngak ada nama nya keramat keramat

itu cumang cerita boongan


17. Mengidentifikasi cerpen "pohon keramat"


Jawaban:

Mengidentifikasi struktur cerpen pohon keramat ( gunung beser)

orientasi,rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi

Jawaban

Pendahuluan

Orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi merupakan struktur yang dapat kita temukan pada cerpen. Orientasi berfungsi layaknya pendahuluan, menyajikan secercah informasi awal tentang latar, tokoh, hingga konflik yang terdapat pada cerita. Rangkaian peristiwa menyajikan urutan peristiwa yang terjadi pada teks. Adapun komplikasi merupakan momen ketika tokoh dalam cerita mengalam konflik. Sementara itu, resolusi merupakan momen ketika para tokoh yang mengalami konflik berhasil memperoleh solusi atas konflik yang mereka alami.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mengidentifikasi struktur cerpen yang berjudul "Hilangnya Keramat Gunung Beser" atau yang dahulu berjudul "Pohon Keramat" karya Yus R. Ismail.

Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Hilangnya Keramat Gunung Beser

(orientasi)

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.

(rangkaian peristiwa)

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.

Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.

Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.

Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.

Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

...

(komplikasi)

Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.

Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.

(resolusi)

Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak sepuas-puasnya.

Kesimpulan

Orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi merupakan struktur yang terdapat pada cerpen.


18. kesimpulan struktur cerpen pohon keramat​


Jawaban:

saya tidak mengerti karna teks nya tidak ada

Penjelasan:

maaf mengganggu


19. identifikasi struktur cerpen halaman 63 tentang pohon keramat


Maaf, ini ceritanya mana ya?

Maaf ya


20. Identifikasilah struktur cerpen pohon keramat !


Jawaban:maaf aku gak tau

Penjelasan:cuman nambahin poin aja ya kak


Video Terkait

Kategori b_indonesia