bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus
1. bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus
berawal dari adanya peristiwa penting yang terkenal dengan sebutan ammul jamaah atau perdamaian umat islam yang terjadi di kota mekah dekat madam kuffah.
2. bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus
terjadi banyak pemberontakan pada masa ali bin abi thalib RA kemudian berpindahlah kekuasaan ke hasan RA namun muawwiyah bin abu sofyan meminta kekuasaan kepada hasan RA agar dapat mendamaikan konflik yang sedang terjadi
akhirnya hasan pun menyerahkannya kepada muawwiyah bin abu sofyan
kemudian pada massa umayyah berpindah ibu kota ke damaskus
3. bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus
ketika anak ali bin abi thalib ra yaitu hasan bin ali bin abi thalib menyerahkan kekuasaan nya kepada muawiyah
4. jelaskan proses lahirnya bani umayyah 1 damaskus
Selama 92 tahun Bani Umayyah I berdiri dapat di bagi menjadi beberapa fase pemerintahan, yaitu :
Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan
Di mulai dari berdirinya Bani Umayyah tahun 40 H sampai pemerintahan Walid bin Abdul Malik Khalifah ke-6 katika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang di bawa Thariq bin Ziyad tahun 711 M. Pada masa ini perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam masuk sampai wilayah-wilayah pelosok di empat benua : Asia, Afrika, Eropa dan Amerika. Wilayah di Imperium-imperium besar : Yunani, Romawi, Persia dan Gothia banyak yang takluk pada Islam dengan membayar upeti yang besar. Khusus Imperium besar Yunani pada saat itu telah lemah dan semua wilayah telah di kuasai oleh imperium yang baru muncul yaitu Islam Bani Umayyah I.
FASE KEMAJUAN
Di mulai dari masa Khalifah ke-7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Aziz Khalifah yang ke-8 dari pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia, seperti dari wilayah Asia tenggara sampai Asia Timur jauh dari Afrika Utara sampai Andalusia dan dari India sampai Persia. Pada fase ke-2 ini perluasan wilayah Islam tetap berjalan dengan lancar, banyak wilayah baru yang di taklukkan, akan tetapi perhatian pemerintah di arahkan penuh pada pengembangan peradaban ilmu dan administrasi pemerintahan. Pemerintahan Bani Umayyah sedang membangun pusat-pusat kota menjadi kota satelit yang indah, masjid dan istana di bangun dalam kualitas yang baik, serta pada fase ini penemuan mata uang sebagai alat pembayaran telah berjalan dengan pesat. Pada fase ini telah bisa menbentuk peradaban yang berkualitas. Di antaranya adalah :
Ilmu pengetahuan (Qiraat, Nahwu & Balaghah, Tafsir, Hadis & Sejarah)Bangunan fisik (Istana, Masjid, Irigasi dan jembatan)Fasilitas pendidikan (kuttab, halaqah di masjid dan majelis munadarah)Departemaen pemerintahan (nidhamul maal = keuangan, siasy = politik, harby = keamanan, idary = administrasi, Qadi = hukum, jawatan pos, pengawal istana, ketentaraan, sekretaris & pengantar surat.FASE LEMAH SAMPAI RUNTUH
Fase ini di mulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khlifah ke-9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti kedua kakaknya Walid dan Sulaiman. Pada saat di angkat menjadi khalifah banyak terjadi pemberontakan dan Yazid tidak dapat mengendalikan pemberonteken-pemberonteken tersebut. Puncaknya adalah terjadinya pengangkatan dua khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu Yazid bin Walid dan Ibrahim bin Walid. Karena hal tersebut masayarakat merasa marah, benci dan kecewa kepada pemerintahan sehingga hal tersebut menjadi faktor lemahnya pemerintehan Bani Umayyah I. Sistem monarki yang di pakai dalam proses peralihan kepemimpinan ikut memperparah kelemahan Bani Umayyah. Akibat dari sistem monarki juga dapat memberi peluang kepada pitra mahkota untuk melakukan penyelewengan kekuasaan.
Lemahnya Bani Umayyah pada fase ini terjadi hampir di seluruh wilayah Bani Umayyah. Sementara itu di luar kekuasaan Bani Umayyah sedang berkembang kekuasaan baru seperti Abbasiyah, Fatimiyah dan Thohiriyah. Peperangan terjadi antara Abbasiyah dan Bani Umayyah atau di sebut dengan perang Al-Zab, dan pada akhirnya yang memenangkan pertempuran adalah Abbasiyah. Maka berakhirlah masa kekuasaan Bani Umayyah I pada tahun 132 H/750 M.
5. bagaimana proser lahirnya bani umayyah 1 di damaskus
Dinasti Umayyah yang dirintis dan didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan yang berpusat di Damaskus (Siria). Fase ini berlangsung sekitar satu abad dan mengubah system pemerintahan dari system khalifah pada system mamlakat (kerajaan/monarki).
6. bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus?
Jawaban:
Bani Umayah berdiri setelah Muawiyah bin Abu Sufyan, gubernur syria, merebut kekuasaan setelah meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Muawiyah memindahkan ibu kota kekhalifahan dari Mdainah ke Mekah. Namun keseakatan ini dia langgar dengan menunjuk anaknya, yaizd bin Muawiyah, menjadi penerusnya.
Proses Lahirnya Bani Umayyah I
Lahirnya Bani Umayyah I Damaskus tahun 40 Hijriyah oleh Muawiyah bin Abu Sufyan di kota kecil Illiyat di Yerussalem, sebagai sabotase pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Dalam pengangkatan Ali bin Abi Thalib menggantikan Usman bin Affan tidak disetujui oleh Muawiyah, sehingga Muawiyah melakukan berbagai cara untuk menghancurkan Ali bin Abi Thalib. Salah satunya adalah menyebarkan isu bahwa Ali lah dalang dari pembunuhan Usman. Dari isu ini, banyak kalangan yang mempercayainya, hingga akhirnya menyatakan perang terhadap Ali. Dalam hal ini, Ali kurang bersikap tegas dalam menghadapi peperangan tersebut. Tujuan perang ini adalah memaksa Ali untuk mengakui perbuatannya. Perang ini disebut perang jamal, karena pada waktu itu Aisyah mengendarai unta saat memimpin perang. Perang ini dimenangkan oleh pihak Ali bin Abi Thalib.
Kelompok Muawiyah tetap membuat propaganda untuk menghancurkan pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan besar dengan tujuan menyerang Ali. Hal ini diterima oleh Ali dengan mempersiapkan pasukan. Mereka melakukan peperangan hingga menelan banyak korban diantara kedua belah pihak. Perang ini disebut perang Shiffin karena terjadi di wilayah Sifein (perbukitan Madinah dan Damaskus). Dalam perang Shiffin ini dimenangkan oleh pihak Ali bin Abi Thalib. Muawiyah tidak menerima kekalahannya begitu saja, ia melakukan skenario mengajak perdamaian dengan Khalifah Ali sebanyak 3 kali dengan cara membujuk dan merobek-robek Al Qur’an. Akhirnya Khalifah Ali mau melakukan perdamaian. Dalam skenario perdamaian ini pihak Muawiyah diwakili Amru bin ‘Ash, sedangkan pihak Ali diwakili Musa Asyari. Mereka melakukan suatu kesepakatan tentang perdamaian bahwa Muawiyah dan Ali akan turun dari jabatan khalifah dan diangkat khalifah baru atas pilihan masyarakat Islam. Ternyata ketika diumumkan bahwa Ali turun dari jabatan, pihak Muawiyah langsung mengumumkan tentang Muawiyah sebagai Khalifah. Sekanrio ini disebut Arbiterase. Munculnya fenomena ini menjadikan banyak terjadi pertikaian. Pihak Ali pecah menjadi 3 kelompok (khawarij, syiah, dan murjiah).
Menurut Badri Yatim, Keadaan ini tentunya tidak menguntungkan bagi Muawiyah, akibatnya posisi Ali semakin lemah, sementara posisi Muawiyah semakin kuat. Selain kesepakatan arbitrase menimbulkan dianggap merugikanbagi pihak Ali r.a itu sendiri, juga menimbulkan polemic perpecahan dikalangan umat Islam itu sendiri yang diawali oleh keluarnya sejumlah besar pendukung dan simpatisan Ali r.a dalam menentang terhadap keputusan Ali, (Golongan khawarij). Bahkan Golongan khawarij tersebut yang diceritakan bahwa mereka bersumpah di depan Ka’bah bahwa mereka akan Dan pada tahun 40 H (660 M), membersihkan komunitas Islam dari tiga tokoh yang terlibat dalam arbitrase tersebut, yaitu; (1) Ali bin abi thalib , (2) Muawiyah bin abu sofyan, dan (3) Amr Bin Ash. Untuk melancarkan misi tersebut pihak khawarij mengirimkan tiga orang yaitu; (1) Abdullah Bin Muljam yang berangkat ke Kuffah untuk membunuh Ali bin abi thalib, (2) al-Baraq Ibn Abdillah At-Tamimi berangkat ke Syam untuk membunuh Muawiyah, dan (3) Amr ibn Bakr At-Taimi berangkat ke Mesir untuk membunuh Amr bin Al-Ash. Ketiga orang tersebut-lah diduga sebagai penyebab perpecahan dikalangan umat Islam. Akhirnya pada Tanggal 24 Januari 661 M, ketika Ali sedang dalam perjalanan menuju mesjid Kuffah, Ia terkena hantaman pedang beracun didahinya yang diayunkan oleh Abd al-Rahman ibn Muljam.[1] Dan sejak itulah kekuasaan seluruhnya beralih ketangan Muawiyah Ali terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij.[2] Wafatnya Ali disambut gembira oleh Muawiyah karena ini menandakan Bani Umayyah menjad pemegang pemerintahan
jangan lupa follow
7. Bagaimana proses lahirnya Bani Umayyah 1 di Damaskus, Kufah, illiat, majed, asaba
kalau boleh tau ini soal kelas brpa ya
8. Jelaskan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah di Damaskus!
Jawaban:
Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Umayah.
Dengan kata lain, Daulah Bani Umayah adalah negara yang diperintah oleh Dinasti Umayah yang raja-rajanya berasal dari Bani Umayah. Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41H/661 M di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/750 M.
Penjelasan:
proses terjadinya dinasti umaiyah.
1 peperangan antara hasan bin ali dengan mu 'awiyah
sebab terjadinya :
1 pembaiatan hasan bin ali (kufah , irak ,iran) oleh pengikutnya di pimpin oleh qays bin sa'ad
2 muawiyah tidak mengakui pengangkatan hasan bin ali menjadi khalifah
3 terjadi di madinah
semoga membantu:)
9. proses lahirnya pemerintahan Bani umayyah 1 di damaskus
Jawaban:
Bani Umayah berdiri setelah Muawiyah bin Abu Sufyan, gubernur syria, merebut kekuasaan setelah meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Muawiyah memindahkan ibu kota kekhalifahan dari Mdainah ke Mekah.
Muawiyah awalnya membuat kesepakatan dengan Hasan bin Ali, anak Khalifah Ali, untuk memerintah tanpa mewariskan kekhalifahan. Namun keseakatan ini dia langgar dengan menunjuk anaknya, yaizd bin Muawiyah, menjadi penerusnya.
Penjelasan:
Brainly.co.id
Apa pertanyaanmu?
1
utmisulis
utmisulis
01.08.2017
Sejarah
Sekolah Menengah Atas
+6 poin
Terjawab
Bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus?
1
LIHAT JAWABAN
Masuk untuk menambahkan komentar
Jawaban terverifikasi ahli
4,5/5
138
diahviolin
Si Hebat
15.1 rb jawaban
176.6 jt orang terbantu
Jawaban:
Bani Umayah berdiri setelah Muawiyah bin Abu Sufyan, gubernur syria, merebut kekuasaan setelah meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Muawiyah memindahkan ibu kota kekhalifahan dari Mdainah ke Mekah.
Muawiyah awalnya membuat kesepakatan dengan Hasan bin Ali, anak Khalifah Ali, untuk memerintah tanpa mewariskan kekhalifahan. Namun keseakatan ini dia langgar dengan menunjuk anaknya, yaizd bin Muawiyah, menjadi penerusnya.
Pembahasan:
Dinasti Umayyah atau Bani Umayyah adalah dinasti yang memerintah kekhalifahan Islam setelah masa Khilafah Rashidin. Dinasti ini memerintah dari tahun 661 hingga 750 M. Kekhalifahan ini berbasis di kota Damaskus, Syria.
Dalam masa pemerintahan Bani Umayyh, kekusaan Kekhalifahan Islam mengalami perkembangan sangat pesat. Islam menyebar dari Andalusia (Spanyol dan Portugal), hingga ke lembah Sungai Indus (Pakistan dan India). Perluasan ini menyebabkan Bani Umayyah menjadi kekuasaan yang sangat besar, dan mampu menyaingi Kekasiaran Romawi Timur.
Bani Umayyah mulai menjadi penting dalam sejarah Islam setelah dipilihnya Usman bin Affan, salah satu anggota keluarga besar Bani Umayyah, menjadi khalifah pada tahun 644 M. Sebelumnya, Muawiyah bin Abu Sufyan, yang kemudian mendirikan kekhalifahan Bani Umayah diangkat sebagai Gubernus Syria oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 639 M.
Setelah Khalifah Usman tewas dibunuh pemberontak pada tahun 656 M, Muawiyah melakukan perlawanan kepada penerus Usman, yaitu Khalifah Ali bin Abi Thalib, karena Muawiyah menganggap Ali tidak menindak para pembunuh Usman. Perlawanan ini berujung pada pertempuran Shiffin.
Setelh Ali dibunuh oleh kaum Khawarij, Muawiyah juga menolak untuk setia pada Husain bin Ali, anak dari Khalifah Ali. Namun peperangan bisa dihindari setelah Hasan bin Ali, menyatakan setia kepada Muawiyah, dalam perjanjian pada tahun 661 M, dengan syarat Muawiyah bersikap adil dan tidak membentuk dinasti.
Namun, Muawiyah mengingkari janjinya dan menjadikan anaknya, Yazid bin Muawiyah sebagai penerusa dan khalifah. Ini membuat pergantian sistem dimana khalifah yang sebelumnya diangkat berdasarkan kesepakatan umat, menjadi bersifat turun temurun. Hal ini mengawali berdirinya Bani Umayyah.
Perubahan ini menyebabkan perlawanan dari beberapa kelompok Islam terhadap Bni Umayah, seperti Hussain bin Ali (adik Hasan dan anak kedua khalifah Ali), serta Abdullah bin Zubair.
Kekuasaan Bani Umayah berakhir setelah mereka kalah dari pemberontakan Bani Abassiyah pada tahun 750 M. Sebagaian besar pemimpin Bani Umayah tewas dalam pemberontakan ini, namun salah seorang yang selamat, yaitu Abdurahman ad-Dakhil, berhasil membangun kembali kekuasaan Bani Umayah di Andalusia.
10. lahirnya Bani Umayyah 1 damaskus di wilayah Yerusalem di kota kecil llliat pada tahun
Jawaban:
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribu kota di Damaskus); serta dari 756 sampai 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Cordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Penjelasan:
:^
11. Proses lahirnya bani umayyah 1 didamaskus
Sejarah Singkat Berdirinya Bani Umayyah | Bani Umayyah diambil dari nama UMMAYYAH,kakeknya Abu Sofyan bin Harb,atau mayangnya Muawiyah bin Abi Sofyan.Ummayyah hidup pada masa sebelum islan,ia termasu bangsa quraisy.Daulah Bani umayyah didirikan oleh Muawiyyah bin Abi Sofyan dengan pusat pemerintahannya di Damaskus dan langsung selama 90(sembilan puluh tahun)(41-132 H/661-750 M).
12. Lahirnya bani umayyah 1 damaskus di wilayah yerusalem di kota kecil dilihat pada tahun
Jawaban;
40 Hijriyah
13. Bagaimana proses lahirnya bani Umayyah di damaskus
Jawaban:
Lahirnya Bani Umayyah 1 Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah binAbi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh parapakar sejarahwan sebagai sabotase terhadappemerintah Ali Bin abi Thalib dari pemerintahan terakhir khulafaurrasyidin.24 Agu 2017
14. lahirnya Bani Umayyah 1 damaskus di wilayah Yerusalem di kota kecil llliat pada tahun
Jawaban:
60 hijriyah udah itu doank jawaban nya
15. bagaimanaproses lahirnyabani umayyahdi damaskus
Jawaban:
Lahirnya Bani Umayyah 1 Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah binAbi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh parapakar sejarahwan sebagai sabotase terhadappemerintah Ali Bin abi Thalib dari pemerintahan terakhir khulafaurrasyidin.
Penjelasan:
maaf kalo salah
Jawaban:
n*e*o* setiap hari
Penjelasan:
# maaf ngecor wkwkwkw
16. bagaimana proses pemilihan khalifah daulah bani umayyah damaskus
Jawaban:
dengan cara di undi
Penjelasan:
proses pemilihan khalifah daulah bani umayyah damaskus adalah di undi
maaf kalo salah
17. bagaimana lahirnya Bani Umayyah l di Damaskus
Bani umayyah lahir setelah Khalifah ali bin abi thalib memutuskan untuk menyerahkan kepemimpinan kpd pemimpin bani umayah,
18. Bagaimana proses lahirnya bani umayyah di damaskus
Jawaban:
Bani Umayah berdiri setelah Muawiyah bin Abu Sufyan, gubernur syria, merebut kekuasaan setelah meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Muawiyah memindahkan ibu kota kekhalifahan dari Mdainah ke Mekah. Namun keseakatan ini dia langgar dengan menunjuk anaknya, yaizd bin Muawiyah, menjadi penerusnya.
Penjelasan:
semoga membantu ya
19. Bagaimana proses lahirnya bani umayyah 1 di damaskus?
Jawaban:
Bani Umayah berdiri setelah Muawiyah bin Abu Sufyan, gubernur syria, merebut kekuasaan setelah meninggalnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Muawiyah memindahkan ibu kota kekhalifahan dari Mdainah ke Mekah.
Muawiyah awalnya membuat kesepakatan dengan Hasan bin Ali, anak Khalifah Ali, untuk memerintah tanpa mewariskan kekhalifahan. Namun keseakatan ini dia langgar dengan menunjuk anaknya, yaizd bin Muawiyah, menjadi penerusnya.
Pembahasan:
Dinasti Umayyah atau Bani Umayyah adalah dinasti yang memerintah kekhalifahan Islam setelah masa Khilafah Rashidin. Dinasti ini memerintah dari tahun 661 hingga 750 M. Kekhalifahan ini berbasis di kota Damaskus, Syria.
Dalam masa pemerintahan Bani Umayyh, kekusaan Kekhalifahan Islam mengalami perkembangan sangat pesat. Islam menyebar dari Andalusia (Spanyol dan Portugal), hingga ke lembah Sungai Indus (Pakistan dan India). Perluasan ini menyebabkan Bani Umayyah menjadi kekuasaan yang sangat besar, dan mampu menyaingi Kekasiaran Romawi Timur.
Bani Umayyah mulai menjadi penting dalam sejarah Islam setelah dipilihnya Usman bin Affan, salah satu anggota keluarga besar Bani Umayyah, menjadi khalifah pada tahun 644 M. Sebelumnya, Muawiyah bin Abu Sufyan, yang kemudian mendirikan kekhalifahan Bani Umayah diangkat sebagai Gubernus Syria oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 639 M.
Setelah Khalifah Usman tewas dibunuh pemberontak pada tahun 656 M, Muawiyah melakukan perlawanan kepada penerus Usman, yaitu Khalifah Ali bin Abi Thalib, karena Muawiyah menganggap Ali tidak menindak para pembunuh Usman. Perlawanan ini berujung pada pertempuran Shiffin.
Setelh Ali dibunuh oleh kaum Khawarij, Muawiyah juga menolak untuk setia pada Husain bin Ali, anak dari Khalifah Ali. Namun peperangan bisa dihindari setelah Hasan bin Ali, menyatakan setia kepada Muawiyah, dalam perjanjian pada tahun 661 M, dengan syarat Muawiyah bersikap adil dan tidak membentuk dinasti.
Namun, Muawiyah mengingkari janjinya dan menjadikan anaknya, Yazid bin Muawiyah sebagai penerusa dan khalifah. Ini membuat pergantian sistem dimana khalifah yang sebelumnya diangkat berdasarkan kesepakatan umat, menjadi bersifat turun temurun. Hal ini mengawali berdirinya Bani Umayyah.
Perubahan ini menyebabkan perlawanan dari beberapa kelompok Islam terhadap Bni Umayah, seperti Hussain bin Ali (adik Hasan dan anak kedua khalifah Ali), serta Abdullah bin Zubair.
Kekuasaan Bani Umayah berakhir setelah mereka kalah dari pemberontakan Bani Abassiyah pada tahun 750 M. Sebagaian besar pemimpin Bani Umayah tewas dalam pemberontakan ini, namun salah seorang yang selamat, yaitu Abdurahman ad-Dakhil, berhasil membangun kembali kekuasaan Bani Umayah di Andalusia.
Kode: -
Kelas: XI
Mata pelajaran: IPS / Sejarah
Materi: Sejarah Perkembangan Islam
Kata kunci: Bani Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan
20. bagaimanakah proses runtuhnya Bani Umayyah di damaskus(tolong bantu saya)
Jawaban:
Setelah terjadi pemberontakan pada masa khalifah dinasti Bani Umayyah yang terakhir, yakni Marwan Al Himar pada tahun 132 Hijriyah dan menyebabkan terbunuhnya sang khalifah di tangan pemberontak, yang tak lain dilakukan oleh orang-orang dari Bani Abbasiyah. Maka pada saat itu berakhirlah seluruh kekuasaan Bani Umayyah atas kaum muslimin, dan sebagian dari keturunan mereka menyelamatkan diri ke Eropa, yang kemudian melanjutkan dinastinya di Andalusia, Spanyol.
Pemberontakan Bani Abbasiyah dipimpin oleh Abdullah bin Ali, yang memerangi khalifah Marwan Al Himar di lokasi pertempuran di dekat wilayah Maushil. Khalifah Marwan kalah dalam pertempuran tersebut, lalu dia kembali ke istananya di Syam. Namun Abdullah melakukan pengejaran, hingga akhirnya khalifah Marwan melarikan diri ke Mesir. Pengejaran terus dilanjutkan oleh saudaranya Abdullah, yang bernama Shaleh, dan keduanya bertemu di desa Bushir. Akhirnya khalifah Marwan berhasil dibunuh pada bulan Dzulhijjah tahun 132 Hijriyah.
Kemudian diangkatlah khalifah dinasti Bani Abbasiyah yang pertama, Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib, atau yang dikenal dengan As-Saffah atau Abu Al-Abbas. As-Saffah merupakan keponakan dari Abdullah bin Ali, pimpinan yang melakukan pemberontakan terhadap khalifah Marwan. As-Saffah adalah cucu dari sahabat mulia Abdullah bin Abbas, dan ia merupakan satu keluarga dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari kakek mereka Abdul Muthalib. Oleh sebab itu kenapa dinasti itu disebut dengan dinasti Bani Abbasiyah.
Pusat pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah yang pertama berada di Kufah. Berdirinya dinasti Bani Abbasiyah sudah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa salllam, melalui lisan beliau :
“Akan muncul penguasa dari kalangan keluargaku pada suatu zaman yang carut marut dan penuh dengan fitnah. Dia disebut As-Saffah. Dia suka memberi harta dengan jumlah yang banyak.” (HR. Ahmad)
Rasulullah juga pernah memberitahukan hal tersebut kepada pamannya, Al Abbas, bahwa khalifah akan ada di tangan anak cucunya. Sejak itulah Bani Abbas membayangkan datangnya khilafah tersebut. Tatkala khilafah berada di tangan Bani Abbas, saat itu tidak ada seorang penduduk bumi yang lebih banyak bacaan Al Qur’annya dan ibadahnya dari pada mereka.
Penjelasan:
Semoga bermanfaat dan membantu^_^